Perbandingan dan Perbedaan antara COBIT versi 4.1 vs 5 vs 2019

 


COBIT merupakan framework yang sudah dikenal luas sebagai standard defacto untuk kerangka kerja tata kelola Perusahaan IT dan yang terkait dengannya. Di sisi lain standard/framework ini terus berevolusi sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 1996 hingga versi terbaru saat ini yaitu versi 2019. Teknologi Informasi dan pemanfaatannya yang berkembang dengan cepat tentunya menuntut perubahan dalam tata cara pengelolaannya juga yang membuat framework ini terus berkembang. Perkembangan COBIT tentu memiliki perbedaan di setiap versinya. Berikut perbedaan antara COBIT versi 4.1 vs 5 vs 2019.

COBIT 4.1

  • COBIT versi 4.1 merupakan model standard untuk pengelolaan IT yang sudah mendapatkan pengakuan secara luas yang dikembangkan oleh Information Technology Government Institute (ITGI) dari information System Audit and Control Association (ISACA).
  • Menurut IT Government Institute pada tahun 2007 menyatakan bahwa COBIT versi 4.1 ini diuraikan good practices, domain-domain dan proses kerja TI yang ada.
  • Tidak menyebutkan secara spesifik 7 enabler dalam implementasinya.

COBIT 5

  • Menawarkan pedoman untuk meningkatkan tata kelola dan manajemen perusahaan karena semakin banyak organisasi yang memigrasi beban kerja penting ke cloud. COBIT 5 memberikan seperangkat pedoman yang sempit dan unik yang berlaku untuk organisasi di semua industri dan tetap sebagai standar selama bertahun-tahun.
  • Evolusi dari COBIT 4.1 yang di tambahkan Val IT 2.0 dan Risk IT
  • Memberi penekanan lebih kepada enabler. COBIT 5 menyebutkan secara spesifik ada 7 enabler dalam implementasinya.
  • Mendefinisikan model referensi proses yang baru dengan tambahan domain governance dan beberapa proses baru yang dimodifikasi dari proses lama serta mencakup aktifitas organisasi secara end to end.
  • Terdapat proses-proses baru yang sebelumnya belum ada di versi sebelumnya serta beberapa modifikasi pada beberapa proses yang sebelumnya sudah ada, sehingga proses-proses pada COBIT 5 ini lebih holistic secara lengkap dan mencakup seluruh aktifitas bisnis dan IT secara end to end.
  • Kerangka COBIT 5 membuat perbedaan yang jelas antara tata kelola dan manajemen. Tata kelola pada sebagian besar perusahaan merupakan tanggung jawab dari dewan direksi yang dipimpin oleh pemilik Manajemen merupakan tanggung jawab semua manajer eksekutif yang dipimpin oleh direktur operasional dalam menjalankan operasional kerja.

  •  COBIT 5 mendefinisikan model referensi proses yang baru dengan tambahan domain governance dan beberapa proses baik yang sama sekali baru ataupun modifikasi proses lama serta mencakup aktifitas organisasi secara end-to-end. Keempat, seperti disinggung sebelumnya, bahwa dalam COBIT 5 terdapat proses-proses baru yang sebelumnya belum ada di COBIT 4.1, serta beberapa modifikasi pada proses-proses yang sudah ada sebelumnya di COBIT 4.1. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa model referensi proses COBIT 5 ini sebenarnya mengintegrasikan konten COBIT 4.1, Risk IT dan Val IT. Sehingga proses-proses pada COBIT 5 ini lebih holistik, lengkap dan mencakup aktifitas bisnis dan IT secara end-to-end.
  • COBIT 5 didasarkan pada 5 prinsip utama.

    1. Pemenuhan kebutuhan stakeholder setiap perusahaan yang mempunyai visi dan misi yang berbeda.

    2. Meliputi Enterprise End-to-End Menganggap semua tata kelola dan manajemen TI enabler untuk perusahaan Prinsip.
    3. Menerapkan Singel Framework yang Terpadu COBIT 5 dapat menyesuaikan dengan tata kelola dan manajemen TI pada perusahan.
    4. Mengaktifkan Pendekatan Holistik COBIT 5 mendefinisikan satu set enabler untuk mendukung pelaksanaan tata kelola yang komprehensif dan sistem manajemen TI untuk perusahaan
    5. Terdapat 7 enabler.

COBIT 2019

  • Area fokus dan faktor desain memungkinkan organisasi untuk menetapkan manajemen risiko dan protokol tata kelola berdasarkan persyaratan unik mereka.
  • COBIT 19 selaras dengan manajemen risiko global dan standar keamanan, kerangka kerja, dan protokol.
  • Pembaruan berkala memastikan bahwa pedoman kerangka kerja bekerja secara efektif dengan teknologi generasi berikutnya yang dengan cepat diadopsi pada skala di semua vertikal industri.
  • Panduan mengikuti pendekatan yang lebih preskriptif, terutama dengan mendukung lebih banyak perangkat dan teknologi yang tersedia untuk tata kelola dan manajemen risiko.
  • Model sumber terbuka yang diperkaya memastikan bahwa umpan balik dari komunitas tata kelola global dimasukkan ke dalam pembaruan kerangka kerja versi mendatang. Saran komunitas akan dievaluasi oleh Komite Pengarah ahli untuk memastikan rilis update yang konsisten dan berkualitas tinggi.
  • Fokus kuat pada teknologi baru dan metodologi SDLC , termasuk konsep DevOps dan Agile serta praktik operasional di organisasi yang mendukung TI seperti operasi di luar lokasi, outsourcing, konektivitas, dan sistem berbasis cloud.
  • Perbarui area cakupan sekarang termasuk proses baru yang berlaku untuk proyek, informasi bisnis, dan peraturan global atau kerangka kerja kepatuhan. Sementara Sasaran Tata Kelola dan Sasaran Manajemen mengikuti klasifikasi yang sama seperti sebelumnya, proses baru telah diperkenalkan (atau diperbarui dari COBIT 5). Secara khusus, komponen Kelola Program dan Proyek dibagi menjadi Program Terkelola dan Proyek Terkelola. Selain itu, Memantau, Mengevaluasi, dan Menilai Sistem Pengendalian Internal sekarang menjadi Sistem Pengendalian Internal dan Penjaminan Terkelola. Ini menjadikan total proses COBIT dari 37 menjadi 40.
Itulah perbandingan antara COBIT dari versi 4.1, 5, sampai yang terbaru 2019. Pada dasarnya pada COBIT akan terus memperbarui versinya untuk merespon tuntutan perkembangan dunia yang begitu cepat berubah.







Sumber :
https://www.autodika.com/2020/11/perbedaan-cobit-41-cobit-5-dan-cobit.html


Komentar